Pengertian Seni Lukis
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
Beberapa seni lukis beserta biografi tokoh pelukisnya, antara lain :
1. Abdullah Suriosubroto
Abdullah Suriosubroto
Abdullah Suriosubroto lahir di
Semarang tahun 1878 dan meninggal di Yogyakarta tahun 1941. Anak angkat dari
Dr. Wahidin Sudrohusodo yang waktu itu seorang tokoh gerakan nasional
Indonesia.
Abdullah adalah pelukis pertama di
Indonesia pada abad ke-20, ia sempat meneruskan jejak ayahnya dan kuliah di
kedokteran di Batavia yang sekarang dikenal Jakarta, namun ketika ia kuliah di
Belanda seketika itu ia beralih profesi ke seni lukis. Kok bisa ya?
Ia dikenal menyukai pemandangan, dan
sempat ke Bandung untuk menikmati pemandangan alam kota Bandung walau akhirnya
memutuskan meneruskan perjalanan hidupnya ke Yogyakarta dan meninggal
disana. Aliran seninya dikenal dengan julukan Mooi Indie.
Dari karya-karyanya, ia sangat suka melukis pemandangan alam dengan sudut
pandang yang luas. Kalau dari lukisannya sepertinya mirip aliran naturalisme
ya? Setuju ga?
Hasil karya Abdullah Suriosubroto : Bamboo Woods dan
lain-lain.
2. Affandi Koesoema
Affandi Koesoema
Affandi Koesoema lahir di Cirebon
pada tahun 1907 dan meninggal pada tahun 1990. Wow,,, keren ya umurnya. Dimata
dunia Affandi sosok pelukis yang sangat rendah hati, ia mengganggap dirinya
tukang lukis bukan pelukis, baginya melukis adalah kerjaan.
Uniknya, jalan fikirannya sangat
sederhana sampai pada suatu saat ketika ada kritisi Barat menanyakan aliran
lukisan yang dibuat Affandi. Affandi malah berbalik tanya tentang aliran-aliran
lukisan. Ia tidak menunjukan kejeniusannya, tapi orang-orang menilainya sebagai
Maestro, hasil karyanya pun mencapai 2000 karya. Fantastis!!!
Bagaimana ia melukis?
Cara melukisnya pun sangat lucu, ia
tidak melukis seperti para pelukis umumnya, ia tidak menggunakan kuas. Hanya
menumpahkan cat-cat berwarna kedalam lukisannya yang membuat kesan pertama
sangat amburadul, namun setelah itu ia menyikat warna-warna cat tersebut dengan
jarinya.
Hasil karya Affandi Koesoema : Kebun
Cengkeh, Ayam tarung, Perahu dan Matahari, Sis Cut Sunflowers, Barong &
Leak, Andong Jogja, Jatayu, Kepala Kuda dan lain-lain.
3. Basuki Abdullah
Basuki Abdullah
Basuki Abdullah lahir pada tanggal
27 Januari 1915 di Surakarta, Jawa Tengah dan meninggal pada tanggal 5 November
1993. Termasuk salah satu pelukis Maestro Indonesia dengan alirannya realis dan
naturalis. Jiwa seninya tertanam dari bakat ayahnya yaitu Abdullah
Suriosubroto. Pada saat masa pemerintahaan Jepang, Basuki masuk ke dalam
gerakan Poetra dan ditugasnya untuk mengajar seni lukis ke murid-muridnya,
selain itu Basuki juga aktif di kebudayaan Jepang saat itu. Ketika di Belanda
ia berhasil mengalahkan 87 pelukis di Eropa dan menjadi pemenang. Wow, bangga
ya beliau telah mengharumkan Indonesia. Selain itu ia sering kali berkeliling
Eropa seperti Itali dan Prancis dimana banyak pelukis di negara sana. Basuki
terkenal dengan pelukis potret yang dapat melukis wajah cantik wanita,
terkadang lukisannya lebih indah dibanding wajah aslinya. Pendidikan seninya
tidak sia-sia, hingga akhirnya pada tahun 1974 beliau menetap di Jakarta untuk
diangkat sebagai pelukis Istana Merdeka. Hasil karyanya : Dr. Ir. Soekarno, Ibu
dan Anak, Upacara Pembakaran Jenazah di Bali, Wanita Spanyol, Nyai Roro Kidul,
Jaka Tarub, Peperangan Antara Gatotkaca dengan Antasena, Anak Nakal, dan
lain-lain.
4. Hendra Gunawan
Hendra Gunawan
Hendra Gunawan lahir pada tanggal 11 Juni 1918 di Bandung
dan meninggal pada tanggal 17 Juli 1983 di Bali. Anak dari Raden Pawiranegara
dan Raden Odah Tejaningsih.
Bakat melukisnya terlihat sejak
masih SD, hal ini ditunjukan dari kemampuan ia melukis benda-benda disekitar
seperti buah-buahan, wayang golek, bunga dan lain-lain. Dan setelah ia
menginjak ke SMP, ia mulai menekuni dunia lukis dengan menggambarkan
pemandangan.
Asal muasalnya ia berkenalan dengan
Wahdi Sumanta dan Abdullah Suriosubroto kemudian bertemu dengan Affandi,
Sudarso dan Barli. Dari Wahdi ia dikenali dengan banyak ilmu tentang melukis,
namun ternyata tidak hanya melukis bahkan Hendra mengikut serta ke dalam
kelompok sandiwara Sunda. Pengalaman demi pengalaman ia lalui untuk mengasah
kemampuannya.
Saat pertemuan dengan Affandi Sang
Maestro, niatnya menjadi pelukis semakin besar. Ia mulai memberanikan diri
untuk melukis dan berkarya. Tapi bukan berarti ia tidak berani berkarya lho,
hanya saja… pertemuan dengan Affandi membuat sebuah fase besar bagi hidupnya,
baginya sosok Affandi sangat inspiratif dan motivator. Cintanya terhadap seni
tidak hanya ia tumpahkan pada sebuah kuas, namun ia membentuk Sanggar Pusaka
Sunda di tahun 1940.
Karya Lukis Hendra Gunawan : Bisikan
Iblis, Sketsa, Perempuan Menjual Ayam, Pasar dipinggir Laut, Jual Beli dipasar
dan lain-lain.
Raden Saleh
raden saleh
Raden
Saleh seorang pelukis pertama dari Indonesia yang dapat mencari ilmu hingga
Eropa. Lahir pada tahun 1807 di Semarang dan meninggal pada tanggal 23
April 1880. Ia seorang pelukis besar yang sekolah di sekolahan rakyat. Saat
zamannya, Raden Saleh di anggap Maestro dan mendapatkan berbagai macam
penghargaan.
Semua
berawal saat ia belajar dari pelukis Belgia yang dari Belanda dan menjadikan ia
seorang pelukis multitalenta seperti melukis dengan cat minyak hingga terkadang
ia terjun langsung mencari objek pemandangan untuk dilukis.
Di
tahun 1829, ia hijrah belajar ke negeri kincir angin yaitu Belanda. Di Eropa ia
belajar lebih banyak, mulailah mendalami melukis hewan, dan kehidupan hewan di
padang pasir. Hal ini menjadikan Raden Saleh menjadi sosok inspiratif.
Raden
Saleh seseorang yang tidak menyukai penindasan, dan menjunjung tinggi kebebasan
dan kemerdekaan. Hal ini terlihat dari karya-karyanya yang membuatnya mendapat
berbagai penghargaan.
Hasil Karya Raden Saleh : A Flood on
Java, Berburu, Lion and Tiger Fighting, Arab Attacked by Lion, Berburu Singa,
Fighting With a Lion, Forest Fire and Fleeing Animals, dan lain-lain
Note : Karyanya yang berjudul
Pangeran Hitam menjadi salah satu koleksi Ratu Elizabeth II.
Comments
Post a Comment